Indra Iskandar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, tengah menjadi sorotan publik setelah dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI pada tahun anggaran 2020. Beliau memiliki latar belakang panjang dalam pelayanan publik, dimulai dari karirnya sebagai pegawai negeri sipil di Pemprov DKI Jakarta hingga menjabat Sekretaris Jenderal DPR RI sejak 2018. Perjalanan karir Indra pun mampu menunjukkan pengalaman yang luas, termasuk di Kementerian Sekretariat Negara RI (Setneg RI) dengan jabatan strategis seperti Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah serta Kepala Biro Umum.
Dari segi pendidikan, Indra merupakan lulusan Sarjana Teknik Sipil di Institut Sains dan Teknologi Nasional (1994) serta meraih gelar Magister Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia (2005). Beliau juga berhasil meraih gelar Doktor Manajemen Bisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2020. Namun, tengah masa jabatannya sebagai Sekjen DPR RI, nama Indra terseret dalam kasus dugaan korupsi yang sedang diselidiki oleh KPK.
Berbicara mengenai harta kekayaan Indra Iskandar, Sekjen DPR RI memiliki total aset senilai Rp7.804.074.177 atau sekitar Rp7,8 miliar berdasarkan laporan LHKPN terbaru. Mayoritas dari kekayaan tersebut berasal dari aset properti, seperti tanah dan bangunan di beberapa daerah seperti Bogor, Jakarta Selatan, dan Cianjur. Terdapat juga kas dan setara kas senilai Rp200 juta di dalam total kekayaan Indra.
Secara keseluruhan, kekayaan Indra Iskandar mencapai Rp8,5 miliar, namun dengan adanya hutang sebesar Rp746 juta, jumlah tersebut turun menjadi Rp7,8 miliar. Selengkapnya, berikut rincian harta kekayaan Sekjen DPR berdasarkan laporan LHKPN yang dirilis KPK, mencakup tanah dan bangunan serta jumlah total aset dan hutang yang dimiliki. Saat ini, kasus korupsi yang menjerat Indra Iskandar menjadi sorotan publik dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.
