TBS Energi Utama Tbk berhasil mencatat kinerja keuangan yang positif pada tahun 2024, dengan pendapatan mencapai 445,6 juta dolar AS dan EBITDA sebesar 131,4 juta dolar AS, naik 34,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Presiden Direktur TBS, Dicky Yordan, menyatakan bahwa strategi perusahaan dalam melakukan transisi dari bisnis berbasis batu bara ke bisnis berkelanjutan terbukti efektif. Pertumbuhan positif pada segmen pengelolaan limbah dan efisiensi operasional di segmen pertambangan menjadi penopang utama kinerja perusahaan.
Dalam pernyataannya, Dicky juga mengungkapkan bahwa laba operasi perusahaan meningkat 46,9 persen, dengan laba bersih tahun berjalan mencapai 47,98 juta dolar AS. Capaian ini menegaskan posisi TBS sebagai salah satu perusahaan yang aktif bertransformasi ke bisnis non-fosil yang ramah lingkungan, sesuai dengan komitmen TBS2030. TBS juga menjalankan langkah-langkah strategis seperti penandatanganan perjanjian divestasi aset PLTU berbasis batu bara dan ekspansi terhadap kapasitas energi terbarukan.
Pada tahun 2024, TBS juga melakukan akuisisi bisnis pengelolaan limbah terintegrasi di Singapura untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri pengelolaan limbah regional. Dicky menyatakan bahwa strategi perusahaan terfokus pada penguatan bisnis berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi lingkungan dan semua pemangku kepentingan. Dengan pondasi keuangan yang solid dan konsistensi dalam menjalankan strategi, TBS yakin dapat mencapai komitmen TBS2030 dengan optimal.








