Sunday, November 9, 2025
HomeBeritaPengaruh Pemanasan Global terhadap Jakarta: Fakta Terkini

Pengaruh Pemanasan Global terhadap Jakarta: Fakta Terkini

Pemanasan global menjadi salah satu tantangan besar bagi Kota Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia yang padat penduduk. Dampaknya sangat serius, mulai dari kenaikan suhu, naiknya permukaan air laut, hingga penurunan muka tanah. Hal ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan Kota Jakarta, seperti siklus air, kelembapan udara, serta diiringi dengan ketimpangan sosial dan ketidakpastian ekonomi bagi penduduknya.

Kenaikan suhu di Jakarta terlihat melalui data yang menunjukkan peningkatan suhu permukaan sebesar 1,6 derajat Celsius dalam 130 tahun terakhir, melebihi rata-rata kenaikan suhu global. Faktor utama yang menyebabkan fenomena ini antara lain adalah emisi gas rumah kaca, urbanisasi yang pesat, dan efek pulau panas perkotaan. Kendati demikian, kualitas udara Jakarta juga semakin memburuk karena pertumbuhan populasi yang cepat dan minimnya infrastruktur hijau.

Ancaman terbesar bagi Jakarta adalah kenaikan permukaan air laut, yang diakibatkan oleh mencairnya es di kutub dan ekspansi termal air laut. Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai terancam genangan air laut sejak 2020, dan fenomena banjir rob semakin sering terjadi di wilayah pesisir Jakarta akibat aktivitas reklamasi yang mengurangi daya serap alami terhadap air laut.

Penurunan muka tanah di Jakarta terutama terjadi di daerah pesisir Jakarta Utara, diiringi dengan krisis air bersih karena infrastruktur yang terbatas. Eksploitasi air tanah yang berlebihan telah menyebabkan penurunan cadangan air bawah tanah. Kendati demikian, langkah mitigasi yang lebih nyata dapat diambil, seperti mengembalikan ekosistem mangrove, penghijauan kota, pembangunan taman kota, dan membatasi penggunaan air tanah.

Dampak pemanasan global di Jakarta juga berimbas pada ketimpangan sosial dan ketidakpastian ekonomi, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah telah melakukan upaya pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, sebagai langkah untuk mengurangi beban Jakarta. Selain itu, solusi seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan air yang berkelanjutan, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim juga perlu diperhatikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Jakarta dapat tetap bertahan sebagai pusat ekonomi dan budaya Indonesia di masa depan.

Source link

RELATED ARTICLES
spot_img

Paling Populer