Peran investor dalam negeri menjadi market maker maupun liquidity provider dirasa penting untuk memperbaiki kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Budi Frensidy. Investor institusi dalam negeri, yang memiliki dana kelolaan besar, diharapkan mau mengambil peran tersebut. Contohnya, perusahaan asuransi sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan dan lembaga pengelola dana pensiun berskala nasional seperti TASPEN dan dana pensiun BUMN. Market maker dan liquidity provider memiliki peran krusial dalam menjaga kestabilan dan likuiditas pasar saham. Budi juga menyoroti perlunya pemerintah untuk mempertimbangkan kembali program-program yang memberatkan kondisi fiskal negara dan keuangan BUMN. Menurut Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI, Teuku Riefky, pemerintah diharapkan mengurangi kebijakan yang memberatkan untuk mengembalikan kepercayaan investor. Jeda perdagangan sementara dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) saat IHSG turun lebih dari 5 persen. Pada penutupan perdagangan, IHSG mengalami penurunan signifikan dan hal ini memunculkan kebutuhan akan kebijakan pemerintah yang dapat mengurangi ketidakpastian.
