Kampanye LALIGA VS Racism semakin gencar dalam edisi keempatnya, seiring dengan peringatan Hari Internasional Penghapusan Diskriminasi Rasial pada 21 Maret. Tujuan kampanye ini tidak hanya untuk memerangi rasisme dalam dunia sepak bola, tetapi juga untuk mengajak masyarakat untuk aktif melawan rasisme di kehidupan sehari-hari. Almudena Gomez, perwakilan LALIGA di Indonesia, menyatakan komitmen kuat LALIGA dan EA SPORTS dalam memerangi rasisme, dengan strategi hukum dan keamanan yang intensif. Kampanye ini turut dirasakan hingga ke Indonesia melalui Fun Football yang diikuti oleh 30 jurnalis media berbeda di Jakarta. Kegiatan ini menunjukkan bahwa perbedaan agama, media, dan status sosial tidak menghalangi persahabatan, mencerminkan visi LALIGA yang mengedepankan inklusi dan keberagaman. Selama kampanye, pemain menggunakan bola resmi PUMA Orbit yang dirilis khusus untuk LALIGA VS Racism. Inisiatif kampanye ini telah memberikan hasil yang signifikan, dengan beberapa kasus pelecehan rasial yang ditindak tegas oleh hukum Spanyol. Kolaborasi LALIGA dengan EA Sports FC dan seniman urban SUSO33 melalui karya seni ‘Melting Pot of Cultures’ mengilustrasikan bagaimana sepak bola dan seni urban dapat menjadi bahasa universal yang mempromosikan dialog dan saling penghormatan antar budaya. Ini adalah langkah nyata LALIGA dalam terus memperkuat komitmennya untuk memerangi rasisme dalam sepak bola dan kehidupan sehari-hari.
