Selama perjalanan mudik yang panjang, sering kali kita harus duduk dalam kendaraan untuk waktu yang lama. Situasi ini terutama terjadi pada penumpang transportasi umum seperti pesawat, kereta api, atau kapal laut. Dalam kondisi ini, penumpang mungkin harus melaksanakan shalat di dalam kendaraan. Bagaimana cara melaksanakan shalat di kendaraan dengan benar agar tetap sah dan khusyuk?
Dalam Islam, shalat adalah kewajiban yang harus dilakukan dalam segala situasi. Rasulullah SAW contohkan melaksanakan shalat sunnah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat. Para ulama sepakat bahwa shalat fardhu sebaiknya dilakukan dengan turun dari kendaraan agar bisa menghadap kiblat secara sempurna. Namun, jika situasi tidak memungkinkan, seperti khawatir akan keselamatan, shalat fardhu masih bisa dilakukan di dalam kendaraan dengan menghadap arah perjalanan dan memenuhi syarat sah shalat.
Syarat sah shalat di kendaraan termasuk bersuci wudhu atau tayamum sebelum shalat. Juga, penting untuk menghadap kiblat saat memulai shalat dan melaksanakan semua rukun shalat dengan sempurna. Untuk tata cara shalat di kendaraan, langkah-langkahnya termasuk niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surah pendek, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam.
Dengan memahami tata cara dan syarat-syaratnya, pemudik dapat melaksanakan shalat dengan baik di dalam kendaraan selama perjalanan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang sedang merencanakan mudik.
