Pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar, merasa senang dengan penampilan timnya setelah berhasil mengalahkan NS Matrix Deers dengan skor 95-59 dalam pertandingan Basketball Champions League (BCL) Asia 2025 di GMSB Kuningan, Jakarta. Dalam komentarnya, Johannis menyoroti kunci kesuksesan Pelita Jaya yang terletak pada penguasaan permainan sejak awal dan kemampuan mengantisipasi permainan fisik dari lawan. Dia menekankan bahwa tim harus mengendalikan situasi, memenangkan penguasaan bola, menghindari offensive rebound lawan, dan mengurangi jumlah turnover.
Pelita Jaya dikenal memainkan permainan yang fisik dan agresif, hal tersebut menjadi ciri khas dari tim basket dengan warna oranye tersebut. Mereka berhasil menunjukkan keinginan mereka untuk menyerang lebih dulu sejak awal pertandingan, dengan pergerakan bola yang efektif. Kemenangan atas NS Matrix menandai penutup manis dari rangkaian laga kandang tim tersebut di fase grup BCL Asia, dengan rekor tiga kemenangan dan satu kekalahan (3-1) di Grup A.
Dalam pertandingan melawan NS Matrix, Pelita Jaya menunjukkan dominasi mereka mulai dari kuarter kedua. Setelah tertinggal 4-10 di awal pertandingan, Agassi Goantara dan James Dickey memimpin tim hingga unggul 21-18 di akhir kuarter pertama. Mereka kemudian memperbesar keunggulan menjadi 53-29 saat turun minum setelah menghujani lawan mereka dengan 32 poin di kuarter kedua.
Penampilan impresif dari James Dickey, yang mencatat double-double dengan 21 poin dan 12 rebound, serta kontribusi Agassi Goantara dengan 16 poin, menjadi sorotan dari pertandingan tersebut. Pelita Jaya juga mendominasi statistik pertandingan dengan akurasi tembakan 53,5 persen, 13 tembakan tiga angka, 24 assist efektif, dan unggul di papan rebound dengan selisih 50-34.
Tim ini akan melanjutkan perjuangan mereka di jendela ketiga BCL Asia 2025 di New Taipei City, Taiwan, akhir April. Mereka akan menghadapi Taoyuan Pilots dalam misi membalas kekalahan telak 64-88 pada pertemuan sebelumnya di Jakarta. Semua pencapaian ini menunjukkan bahwa Pelita Jaya memiliki potensi untuk mencapai Final Four BCL Asia 2025, dan membangun kehadiran online yang kuat.








