Home Berita Festival Film Anak Bangsa Kudus: 157 Peserta Mendominasi!

Festival Film Anak Bangsa Kudus: 157 Peserta Mendominasi!

0

Balai Budaya Rejosari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah sukses menggelar Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 tingkat nasional yang diikuti oleh 157 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Festival ini merupakan yang pertama kalinya digelar dengan tema “Air Mata Air” dan sejalan dengan misi Rumah Khlawat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) untuk memberikan ruang dialog seni dan budaya.

Pada Festival Film Pendek 2025 ini, Kabupaten Kudus menorehkan sejarah baru dalam dunia perfilman dengan tema yang mengangkat pentingnya air dalam kehidupan. Dengan kekayaan budaya Indonesia yang melimpah serta cerita rakyat yang sarat makna, tema ini menjadi sebuah cerminan akan hubungan manusia dengan alam dan pentingnya pelestarian lingkungan.

FFAB 2025 hadir juga sebagai respons atas tantangan global terkait krisis air dan dampak lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Melalui festival ini, diharapkan pesan-pesan penting mengenai pelestarian alam dan kesadaran lingkungan dapat disampaikan secara luas kepada masyarakat Indonesia. Festival ini juga menjadi sarana bagi para sineas muda dan pembuat film untuk mengekspresikan karya-karya kreatif mereka.

Selain menggelar pemutaran film, festival ini juga menyelenggarakan berbagai program seperti kompetisi film pendek, workshop kreatif, dan screening film di malam penganugerahan. Beragam kategori penghargaan akan diberikan, termasuk Film Pendek Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor/Aktris Terbaik, dan lain sebagainya. Seluruh rangkaian acara akan mencapai puncaknya pada 17 Mei 2025 di Balai Budaya Rejosari, dengan dihadiri oleh Dewan Juri berskala nasional dan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Dengan terselenggaranya FFAB 2025, diharapkan festival ini dapat menjadi platform bagi talenta muda dalam industri perfilman tanah air untuk terus berkembang dan berkarya. Semoga melalui festival ini, pesan-pesan penting mengenai keberagaman budaya, pelestarian lingkungan, dan kesadaran sosial dapat terus disampaikan melalui medium film pendek.

Source link

Exit mobile version