Pasar saham Indonesia terus mengalami penurunan modal asing sepanjang bulan April 2025 dengan total net sell mencapai Rp50,72 triliun secara year-to-date. Meskipun terdapat peningkatan dalam kapitalisasi pasar sebesar 5,20 persen month-to-date, namun secara year-to-date masih turun sebesar 5,11 persen. Pasar keuangan global juga mengalami tekanan setelah pengumuman tarif dagang AS, namun pasar saham domestik berhasil menguat sebesar 3,93 persen pada akhir April 2025. OJK melakukan koordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk meredam volatilitas di pasar saham. Di sisi lain, pasar obligasi juga mengalami penurunan, namun terdapat perkembangan positif dalam penggalangan dana di pasar modal. Terdapat peningkatan AUM per 30 April 2025, namun masih terdapat penurunan dalam pembelian reksa dana. Selain itu, pasar derivatif keuangan juga mengalami pertumbuhan dengan total volume transaksi yang signifikan. Di pasar karbon, terdapat pengguna jasa yang semakin meningkat sejak diluncurkan. Keseluruhan, OJK terus memonitor dan berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan instrumen pasar modal demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.








