Liga Bola Basket Indonesia (IBL) untuk musim 2026 tetap menggunakan format kandang-tandang untuk menjaga keseimbangan kompetisi dan meningkatkan nilai liga. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menyatakan bahwa aturan baru terkait komposisi pemain dan pembatasan gaji untuk pemain asing merupakan langkah untuk meningkatkan profesionalisme dan tata kelola liga. Sistem kandang-tandang telah diterapkan sebelumnya dan akan dipertahankan karena berhasil menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih hidup di berbagai kota serta memperkuat basis penggemar dan nilai ekonomi.
IBL 2026 juga akan menggunakan sistem baru best of five untuk babak playoff, seperti babak semifinal dan final, agar tim dengan peringkat lebih tinggi di musim reguler dapat memainkan lebih banyak laga kandang. Selain itu, dalam komposisi pemain, setiap klub diizinkan mendaftarkan 14 pemain lokal dan tiga pemain asing, termasuk satu pemain heritage atau naturalisasi. Pemain asing memiliki batasan tinggi badan maksimal 2 meter, dengan satu pemain bebas tanpa batas tinggi.
Pentingnya menjaga keseimbangan finansial klub dan daya saing kompetisi juga tercermin dalam penerapan salary cap bagi pemain asing, dengan batas maksimum $30.000 per bulan. Aturan ini bertujuan agar semua tim memiliki peluang yang sama untuk berkembang. Periode kompetisi IBL 2026 berlangsung selama 6 bulan, dimulai dari Januari hingga Juni. Melalui format dinamis, sistem finansial transparan, dan fokus pada pengembangan pemain lokal, IBL 2026 diharapkan menjadi tonggak baru bagi profesionalisme bola basket Indonesia.








