Masjid Agung Al-Azhar yang berlokasi di Jakarta Selatan menjadi pilihan utama bagi jamaah yang memilih untuk melakukan iktikaf selama bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan oleh tradisi keluarga turun temurun yang telah mengakar kuat di masjid tersebut. Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar, Tatang Komara, menyatakan bahwa setiap hari terdapat 5-10 orang yang melakukan iktikaf di masjid tersebut sejak awal bulan Ramadhan. Bahkan, ada seorang pria yang sudah 35 kali berbuka puasa di Masjid Agung Al-Azhar, menunjukkan kecintaannya yang dalam terhadap tempat ibadah tersebut.
Para jamaah yang melakukan iktikaf berasal dari berbagai daerah di luar Jakarta, seperti Lampung dan Aceh. Mereka sengaja datang ke masjid tersebut untuk beribadah selama bulan suci Ramadan. Diperkirakan bahwa pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, jumlah jamaah di masjid akan semakin penuh karena banyak orang yang akan melakukan iktikaf.
Meskipun demikian, pengelola Masjid Al-Azhar mengalami penurunan jumlah jamaah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah jamaah yang biasanya mencapai 1.400 hingga 2.000 orang per hari pada tahun sebelumnya, turun menjadi hanya sekitar 1.500 jamaah per hari. Meskipun demikian, pihak pengelola masih berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dengan membagikan 700 takjil per hari berupa kotak berisi makanan kecil, kurma, dan minuman, serta menyediakan teh panas.
Dengan begitu, Masjid Al-Azhar tetap menjadi tempat yang ramah bagi para jamaah yang melakukan iktikaf selama bulan Ramadhan. Para jamaah tetap setia mengikuti tradisi turun temurun keluarga mereka dengan beribadah di masjid yang penuh berkah ini.








