Pemerintah Kota Jakarta Timur menemukan delapan sopir bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang tidak layak mengemudi setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di posko kesehatan Sudinkes setempat. Dari total 59 pengemudi yang diperiksa, delapan di antaranya dinyatakan tidak layak mengemudi dan disarankan untuk istirahat karena gula darah dan tensi darah tinggi akibat kelelahan saat mengemudi. Mereka diberikan obat-obatan dan rujukan ke rumah sakit terdekat jika ditemukan masalah kesehatan serius. Petugas kesehatan juga mengimbau mereka untuk istirahat cukup sebelum melanjutkan perjalanan demi keamanan bersama.
Posko kesehatan tersebut bekerja sama dengan PMI dan BNNK untuk memberikan layanan kesehatan kepada pemudik dan sopir bus. Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, juga turut memantau posko kesehatan tersebut dan mengapresiasi fasilitas pelayanan yang diberikan kepada pemudik. Posko kesehatan ini buka dari 21 Maret hingga 11 April 2025 dengan personel yang siaga 24 jam, menjalani pemeriksaan kesehatan umum, fisik, tensi darah, gula darah, tes urine, dan pengobatan setiap harinya.
Dengan rata-rata 50 sopir bus diperiksa setiap hari, hasil tes urine mereka hingga saat ini negatif. Diharapkan posko kesehatan ini dapat memberikan kepastian keamanan bagi pemudik melalui kesehatan sopir bus dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang mudik dengan aman, nyaman, dan bahagia.








