Selama masa libur Lebaran 2025, Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat pergerakan penumpang Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang relatif seimbang. Menurut Staf Kepala Pos Kesyahbandaran Pelabuhan Internasional Batam Centre, Erik Mario Sihotang, komposisi antara WNI dan WNA hampir 50:50, dengan rata-rata harian penumpang mencapai 4.000 hingga 6.000 orang. Trend ini terjadi karena masyarakat sedang berlibur keluar dan masuk kota Batam, atau melakukan transit.
Pihak pelabuhan memperkirakan lonjakan arus balik akan terjadi pada tanggal 7 April, dengan perkiraan 7.000 penumpang yang akan masuk Batam. Puncak arus mudik terjadi pada H-1 dan hari H Lebaran, dengan lonjakan hingga 10.000 penumpang dalam sehari untuk keberangkatan dan 1.600 WNA untuk yang memasuki Batam. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, disiapkan sembilan kapal tambahan tujuan Singapura, dan satu ekstra kapal untuk ke Malaysia.
Sistem e-ticketing masih disesuaikan dengan masing-masing operator, agar tetap tersedia kuota untuk pembelian langsung di konter. Kepadatan di terminal berhasil diatasi dengan bantuan dari aparat kepolisian, yang membantu mengatur arus dan mengarahkan penumpang agar tidak terjadi penumpukan. Upaya perluasan area parkir di pelabuhan sedang dilakukan untuk mengantisipasi jumlah penumpang yang semakin meningkat.
Sebagai antisipasi lanjutan, pihak pelabuhan juga memantau potensi lonjakan WNA pada tanggal 18 April mendatang, bertepatan dengan libur pada Isa Almasih. Kerja sama antara pihak pelabuhan, aparat kepolisian, dan operator kapal sangat membantu dalam mengelola arus penumpang selama masa libur Lebaran.
