Friday, November 7, 2025
HomeBursaIHSG Menguat Meski Bursa Kawasan Lain Melemah

IHSG Menguat Meski Bursa Kawasan Lain Melemah

Memanjanya perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China memiliki efek positif pada Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan investasi asing. Pada hari Rabu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak naik di tengah melemahnya pasar saham di Asia. IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan 103,34 poin atau 1,51 persen, mencapai posisi 6.936,14, dan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 14,26 poin atau 1,86 persen ke 779,63.

Analisis dari Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas menyatakan bahwa redanya ketegangan perdagangan antara AS dan China memberikan dampak positif bagi Indonesia, terutama dalam meningkatkan arus investasi asing. Kesepakatan dagang tersebut diharapkan menjadi faktor positif untuk pergerakan IHSG hari ini. Selain itu, fokus dari pelaku pasar juga tertuju pada implementasi konstituen dalam daftar efek Liquidity Provider yang akan diterapkan BEI, yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar, terutama untuk emiten second liner hingga third liner dengan kinerja keuangan yang kuat.

Di sisi lain, penurunan tarif sementara antara AS dan China telah meredakan kekhawatiran akan resesi ekonomi global, dan pasar sekarang menanti tercapainya kesepakatan permanen dalam waktu 90 hari. Pasar juga sedang menunggu kesepakatan antara AS dan Indonesia. AS akan menurunkan tarif impor tambahan yang sebelumnya mencapai 145 persen menjadi 30 persen untuk China selama tiga bulan, sedangkan China akan menurunkan tarif impor AS dari 125 persen menjadi 10 persen selama periode yang sama.

Selain itu, data inflasi AS pada bulan April 2025 menunjukkan kenaikan sebesar 0,2 persen (mtm) dan 2,3 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, namun lebih rendah dari proyeksi pasar. Keputusan Federal Reserve AS juga menjadi sorotan, dengan rencana menunda penurunan suku bunga hingga September 2024, dengan antisipasi 2 kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun.

Di pasar saham Wall Street AS, Indeks S&P naik 0,72 persen, Nasdaq Composite melonjak 1,61 persen, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,64 persen. Bursa saham regional Asia juga mengalami pergerakan, di mana indeks Nikkei melemah 0,51 persen, indeks Shanghai melemah 0,04 persen, indeks Kuala Lumpur melemah 0,38 persen, dan indeks Straits Times melemah 0,45 persen.

Sejumlah faktor seperti dampak perang dagang AS-China, kebijakan tarif, dan data ekonomi global menjadi sorotan dalam pergerakan pasar saham di berbagai negara. Hal ini menunjukkan pentingnya keterlibatan aktif dari pelaku pasar untuk mengikuti perkembangan ekonomi global secara cermat.

Source link

RELATED ARTICLES
spot_img

Paling Populer