Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya masih melakukan penyelesaian kasus Firli Bahuri berdasarkan petunjuk P19 dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Hal ini disampaikan oleh Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Safri Simanjuntak dalam keterangan resminya. Ade Safri menjelaskan bahwa proses penyidikan perkara tersebut dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel, tanpa intervensi atau intimidasi dari pihak manapun. Penyidikan akan terus berlanjut sesuai prosedur yang berlaku, tanpa dipengaruhi oleh tuntutan hukum dari pihak terkait.
Dia juga menyebutkan bahwa gugatan praperadilan yang diajukan oleh Firli Bahuri sudah tiga kali dilayangkan, tetapi hal ini tidak akan memengaruhi proses penyidikan yang sedang berlangsung. Selain itu, Ade Safri menegaskan bahwa penyelesaian perkara ini akan segera dituntaskan bersama dengan perkara lain yang terkait.
Pada kesempatan lain, kuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar, menyampaikan bahwa gugatan praperadilan terkait status tersangka dugaan pemerasan atau penerimaan gratifikasi dicabut. Hal ini dilakukan karena perlu adanya perbaikan pada permohonan tersebut dan bulan Ramadhan sebagai salah satu alasan pencabutan. Ian juga menegaskan bahwa mereka akan melakukan perbaikan terhadap permohonan praperadilan demi memberikan manfaat hukum yang lebih baik. Dengan demikian, penyelesaian kasus Firli Bahuri terus berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
