Upacara melasti di Bali merupakan ritual sakral yang dilaksanakan oleh umat Hindu setiap tahun sebelum perayaan Hari Raya Nyepi. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri dan alam semesta dari segala pengaruh negatif. Melalui prosesi ini, umat Hindu menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Tradisi melasti bukan hanya sekadar upacara keagamaan, namun memiliki makna mendalam bagi umat Hindu.
Melasti di Bali dilakukan sebagai upaya membersihkan diri dari hal-hal negatif yang melekat, baik fisik maupun spiritual, sehingga umat dapat memasuki Tahun Baru Saka dengan jiwa yang suci dan murni. Setiap wilayah di Bali memiliki cara unik dalam pelaksanaan melasti, namun umumnya dilakukan di pura yang berdekatan dengan sumber air kehidupan. Air dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang bisa membersihkan dan membawa kesucian.
Tujuan utama upacara melasti di Bali adalah untuk menyucikan alam semesta dan manusia, memohon keberkahan bagi kehidupan mendatang, membersihkan diri dari energi negatif, membimbing umat Hindu agar melepaskan penderitaan, serta menyucikan perlengkapan persembahyangan. Melalui prosesi ini, umat Hindu tidak hanya membersihkan diri, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual dengan alam dan Sang Pencipta demi kehidupan yang lebih harmonis. Peringatan Hari Raya Nyepi pada tanggal 29 Maret 2025 menandai kedatangan Tahun Baru Saka 1947 bagi umat Hindu di Bali.
